Transendent
oleh : A.Jufri D,S.Ag.M.Ag.

I.LATAR BELAKANG MASALAH.
Dalam seluruh sejarahnya, manusia selalu mempunyai rasa tertarik yang sangat besar terhadap mahluk mahluk supranatural dan ghaib yang eksistensinya paralel dengan dunia kita manusia. Dunia jin yang termasuk fenomena ghaib bagi manusia, merupakan fenomena yang menarik untuk di kaji, terlebih ketika masyarakat kita belakangan ini banyak disuguhi berbagai informasi dan sarana alternatif bagi pengobatan,kemudahan rejeki,ramalan nasib, dan lain lain yang hampir dipastikan semuanya bertalian dengan jin.
Jin adalah mahluk hidup di bumi dalam sebuah dunia yang paralel dengan manusia. Dalam bahasa Arab, kata “Jin” berasal dari kata kerja “Janna” yang berarti menutup atau bersembunyi. Jadi mereka secara fisik adalah tidak tampak dari pandangan manusia.Ketidaktampakan ( Ghaib ) ini adalah salah satu alasan mengapa sebagian orang kemudian mengingkari eksistensi mereka . Asal usul jin ini dapat ditelusuri dalam al-Qur’an dan juga hadis-hadis nabi Muhammad SAW. Dalam al-Qur’an misalnya, Allah berfirman:
       •  •       
26. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
27. Dan kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Dalam banyak aspek berdasarkan dunia mereka, maka mahluk jin ini sangat mirip dengan manusia. Mereka makan dan minum, mereka menikah dan berkembang biak, dan mereka hidup dan mati. Namun rentang waktu kehidupan mereka adalah jauh lebih lama dibandingkan dengan masa kehidupan kita. Seperti kita, mereka juga akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
Diantara kekuatan dari mahluk jin adalah bahwa mereka mampu menjelmakan diri mereka dalam berbagai bentuk dan rupa fisik yang mereka inginkan. Mereka dapat nampak dalam pandangan kita dalam segala bentuk rupa yang mereka inginkan, termasuk penampakan dalam bentuk UFO ( Unidentified flying obyject = obyek obyek angkasa yang tak teridentifikasi ) yang telah disaksikan ribuan orang di seluruh penjuru dunia. Mereka juga dapat merasuki jiwa manusia, dan menyebabkan manusia kesurupan serta mengendalikan kesadarannya, seperti penomena kesurupan yang sering terjadi secara massal belakangan ini. Demikian pula mereka memiliki kecepatan bergerak yang luar biasa. Melalui kekuatan kecepatan bergerak dan kegaibannya, maka jin-jin tersebut menjadi unsur utama dari kegiatan kegiatan supranatural seperti sihir, sulap, dan paranormal. Karena jin dapat menggerakkan sesuatu dari jarak jauh dalam hitungan detik.
Ada sebuah idiom yang mengatakan bahwa “ Indonesia adalah negeri 1001 hantu” maknanya adalah negeri ini di kenal dengan keanekaragaman mitos ataupun fenomena seputar alam gaib. Sayangnya masyarakat banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara menyikapi penomena dunia gaib sesuai dengan bingkai syariat. Akibatnya, ada sebagian orang yang keliru dan menyimpang, bahkan berprilaku syirik dalam memahami dan menyikapi segenap yang bertalian dengan Jin, seperti ; esksistensi, asal muasal,kemampuan, tempat tinggal, dan berbagai masalah yang bersifat khusus tentang mereka.
Dari fenomena yang muncul seperti tersebut diatas belakangan ini, maka penelusuran dan pengkajian tentang teks-teks syar’iy yang terkait dengan mahluk jin dan segenap sifat khusus yang terkait dengannya menjadi sangat urgen. Urgensi kajian tersebut juga disebabkan karena secara sosiologis ternyata dalam banyak hal, manusia banyak terkontaminasi oleh propaganda jin dalam menjalankan aktifitas hidupnya akibat dari ketidaktahuan mereka tentang eksistensi, tabiat dan kecenderungan mahluk jin.
B.Rumusan masalah.
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana kuwalitas sanad dan matan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqiy.
2. Bagaimana asal muasal dan struktur penciptaan jin.
3. Bagaimana karakter dasar dan kecenderungan bangsa Jin.
II. PEMBAHASAN.
A.TAKHRIJ HADIS TENTANG JIN.
Dalam pendekatan etimologis, kata takhrij bermakna; [1] istinbath, yakni mengeluarkan dari sumbernya, [2] al-Tadrib, yakni latihan,[3] al-taujih, yakni pengarahan. Dalam kajian ini, makna kata takhrij yang dipergunakan adalah mengeluarkan. Dengan demikian, maka takhrij hadis adalah kegiatan mengeluarkan atau pencarian hadis yang terkait dengan masalah yang akan dikaji melalui berbagai kitab-kitab hadis yang mu’tabar sebagai sumber asli hadis tersebut, yang di dalamnya dikemukakan secara lengkap sanad dan matannya.
Dalam metodelogi takhrij hadis, dikenal lima metode mentakhrij hadis, yakni : [1] Takhrijul hadis billafdzi, yakni mencari hadis dengan mempergunakan salah satu atau lebih kata kunci yang terdapat dalam matan hadis.[2] berdasarkan tema,[3] berdasarkan awal kalimat atau lafadz pertama dari matan hadis.[4] berdasarkan perawi pertama,[5] berdasarkan sifat- sifat tertentu dari suatu hadis. Dalam kajian ini, metode takhrij yang digunakan adalah metode takhrij dalam kategori petama. Dalam proses mentakhrij hadis- hadis nabi tentang jin, secara oprasional penulis menggunakan kitab Mu’jam al-Mufahras lialfadz al-hadis al-Nabawiy dan CD digital al- maktabah al-Syamilah,dengan melalui kata Jinnun, Jinnatun,al-Jinnu,al jaannu dan al- Jinnan.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis dalam sepuluh kitab hadis, diperoleh informasi bahwa terdapat 176 riwayat hadis tentang jin, yaitu:
1. Shahih Bukhari memuat 16 riwayat, yakni :
باب الأسير أو الغريم يربط في المسجد,hadis nomor, 449.
باب الجهر بالقراءة صلاة الفجر, hadis nomor ,739
باب سجود المسلمين مع المشركين والمشرك نجس ليس له وضوء, hadis nomor, 1021
باب قول اله تعالى { ووهبنا لداود سليمان نعم العبد إنه أواب }, hadis nomor,3241
باب ذكر الجن, hadis nomor, 3647
, hadis nomor, 3653باب إسلام عمر بن الخطاب رضي الله عنه
باب { قل ادعوا الذين زعمتم من دونه فلا يملكون كشف الضر عنكم ولا تحويلا, hadis nomor,4437
, hadis nomor, 4530باب قوله { هب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب }
باب { فاسجدوا لله واعبدوا }, hadis nomor,4581
باب تفسير سورة ( الجن ) { قل أوحي إلي } / 1 /, hadis nomor,4637
,hadis nomor, 5328باب فضل من يصرع من الريح
, hadis nomor, 5429باب الكهانة
, hadis nomor, 584باب رفع الصوت بالنداء
, hadis nomor, 3122باب ذكر الجن وثوابهم وعقابهم
,hadis nomor, 3647باب ذكر الجن
, hadis nomor.7109. باب قول النبي صلى الله عليه و سلم ( الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة )

2.Sahih Muslim memuat 16 riwayat, yakni :

, hadis nomor, 1034باب الْجَهْرِ بِالْقِرَاءَةِ فِى الصُّبْحِ وَالْقِرَاءَةِ عَلَى الْجِنِّ.
, hadis nomor, 1035باب الْجَهْرِ بِالْقِرَاءَةِ فِى الصُّبْحِ وَالْقِرَاءَةِ عَلَى الْجِنِّ.
, hadis nomor, 1038باب الْجَهْرِ بِالْقِرَاءَةِ فِى الصُّبْحِ وَالْقِرَاءَةِ عَلَى الْجِنِّ.
, hadis nomor, 1237باب جَوَازِ لَعْنِ الشَّيْطَانِ فِى أَثْنَاءِ الصَّلاَةِ وَالتَّعَوُّذِ مِنْه
, hadis nomor, 5953باب تَحْرِيمِ الْكِهَانَةِ وَإِتْيَانِ الْكُهَّانِ.
, hadis nomor, 5955باب تَحْرِيمِ الْكِهَانَةِ وَإِتْيَانِ الْكُهَّان
, hadis nomor,5978باب قَتْلِ الْحَيَّاتِ وَغَيْرِهَا.
, hadis nomor, 5966باب قَتْلِ الْحَيَّاتِ وَغَيْرِهَا.
, hadis nomor, 5968باب قَتْلِ الْحَيَّاتِ وَغَيْرِهَا.
, hadis nomor, 5970باب قَتْلِ الْحَيَّاتِ وَغَيْرِهَا.
, hadis nomor, 7150باب فِى سَعَةِ رَحْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَأَنَّهَا سَبَقَتْ غَضَبَهُ.
, hadis nomor 7287باب تَحْرِيشِ الشَّيْطَانِ وَبَعْثِهِ سَرَايَاهُ لِفِتْنَةِ النَّاسِ.
, hadis nomor, 7739باب تَحْرِيشِ الشَّيْطَانِ وَبَعْثِهِ سَرَايَاهُ لِفِتْنَةِ النَّاسِ.
, hadis nomor, 7740باب فِى قَوْلِهِ تَعَالَى (أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ).
, hadis nomor, 7742باب فِى قَوْلِهِ تَعَالَى (أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ).
, hadis nomor, 5964 باب فِى قَوْلِهِ تَعَالَى (أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ).

3.Sunan al- Baihaqi al-kubra memuat 18 riwayat, yakni :
, hadis nomor 27باب منع التطهير بالنبي.
, hadis nomor 28باب منع التطهير بالنبيذ.
باب منع التطهير بالنبيذ, hadis nomor 29
باب منع التطهير بالنبيذ, hadis nomor 30
باب منع التطهير بالنبيذ, hadis nomor 31
باب النهي عن البول في الثقب, hadis nomor 483
باب الاستنجاء بما يقوم مقام الحجارة في الإنقاء دون ما نهي عن الاستنجاء به, hadis nomor 525
باب الاستنجاء بما يقوم مقام الحجارة في الإنقاء دون ما نهي عن الاستنجاء به,hadis nomor 528
باب الاستنجاء بما يقوم مقام الحجارة في الإنقاء دون ما نهي عن الاستنجاء به, hadis nomor 530
باب الجهر بالقراءة في صلاة الصبح, hadis nomor 2890
باب لا تفريط على من نام عن صلاة أو نسيها حتى ذهب وقتها وعليه قضاؤها,hadis nomor 3001
باب أينما أدركتك الصلاة فصل فهو مسجد, hadis nomor, 4064
باب الساعة التي في يوم الجمعة وما جاء في فضله على طريق الاختصار, hadis nomor, 5798
باب في فضل شهر رمضان وفضل الصيام على سبيل الاختصار, hadis nomor, 8284
باب ما جاء في النهي عن الكهانة وإتيان الكاهن, hadis nomor, 16289
باب مبتدأ الخلق, hadis nomor, 17487
باب ما جاء في معاقرة الأعراب وذبائح الجن, hadis nomor, 19136
4.Sunan al-Nasaiy al-Kubra, memuat 26 riwayat, yakni:

رفع الصوت بالأذان, hadis nomor, 1608
ذكر ما يجير من الجن والشيطان وذكر اختلاف الناقلين لخبر أبي فيه,hadis nomor,10796
ذكر ما يجير من الجن والشيطان وذكر اختلاف الناقلين لخبر أبي فيه,hadis nomor,10797
الكراهية في البول في الجحر, hadis nomor, 30
ذكر نهي النبي صلى الله عليه و سلم عن الاستطابة بالعظم والروث,hadis nomor,39
الاستعاذة من شر شياطين الإنس, hadis nomor,7944
آية الكرسي, hadis nomor, 8017
إباحة الرجل لزوجته النظر إلى اللعب حدثنا أبو عبد الرحمن أحمد بن شعيب, hadis nomor 8957
ذكر ما يكب العفريت ويطفئ شعلته,hadis nomor 10792
ذكر ما يكب العفريت ويطفئ شعلته, hadis nomor, 10793
ذكر ما يكب العفريت ويطفئ شعلته, hadis nomor, 1074
ذكر ما يجير من الجن والشيطان وذكر اختلاف الناقلين لخبر أبي فيه,hadis nomor 10796
ذكر ما يجير من الجن والشيطان وذكر اختلاف الناقلين لخبر أبي فيه, hadis nomor 10797
ما يقول إذا رأى حية في مسكنه, hadis nomor 10805
ما يقول إذا رأى حية في مسكنه, hadis nomor 10806
ما يقول إذا رأى حية في مسكنه, hadis nomor 10807
سورة الحجر, hadis nomor, 11272
سورة الإسراء, hadis nomor, 11287
سورة الإسراء, hadis nomor,11288
سورة الإسراء, hadis nomor, 11289
سورة الصافات, hadis nomor,11440
سورة الجن, hadis nomor 11623
سورة الجن, hadis nomor 11624
سورة الجن, hadis nomor 11625
سورة الجن, hadis nomor 11626
قتل الوزغ, hadis nomor 3814

5.Musnad ahmad bin hanbal, memuat 46 riwayat, yakni :

مسند علي بن أبي طالب رضي الله عنه, hadis nomor 1196
مسند الزبير بن العوام رضي الله عنه, hadis nomor 1435
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 1882
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 2271
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 2431
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 2482
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 2510
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 3254
مسند عبد الله بن العباس بن عبد المطلب عن النبي صلى الله عليه و سلم, hadis nomor 3255
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 3648
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 3779
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 3782
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 3802
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 3810
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4149
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4296
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4353
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4375
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4392
مسند أبي هريرة رضي الله عنه,hadis nomor 7673
مسند أبي هريرة رضي الله عنه, hadis nomor 7956
مسند أبي هريرة رضي الله عنه, hadis nomor 9898
مسند أبي هريرة رضي الله عنه, hadis nomor 10308
مسند أبي سعيد الخدري رضي الله عنه, hadis nomor 11387
مسند أبي سعيد الخدري رضي الله عنه, hadis nomor,11548
مسند جابر بن عبد الله رضي الله عنه, hadis nomor, 14372
حديث أبي موسى الأشعري رضي الله عنه, hadis nomor 19546
حديث أبي موسى الأشعري رضي الله عنه, hadis nomor 19723
حديث أبي موسى الأشعري رضي الله عنه,hadis nomor 19758
حديث عبد الله من مغفل المزني رضي الله عنه, hadis nomor 20576
حديث عبد الله بن سرجس رضي الله عنه, hadis nomor 20794
حديث عبد الرحمن بن أبي ليلى عن أبي بن كعب رضي الله عنه, hadis nomor 21212
حديث المشايخ عن أبي بن كعب رضي الله تعالى عنه, hadis nomor, 21337
حديث أبي أمامة الباهلى الصدى بن عجلان بن عمرو بن وهب الباهلى عن النبي صلى, hadis nomor, 23842
حديث عبد الله بن سلام رضي الله عنه, hadis nomor 25229
حديث عائشة رضي الله عنه, hadis nomor 25283
حديث عائشة رضي الله عنه, hadis nomor 4149
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 4381
مسند عبد الله بن مسعود رضي الله عنه, hadis nomor 11045
حديث أبي سعيد الخدري, hadis nomor 11323
حديث أبي سعيد الخدري, hadis nomor 11323
حديث أبي سعيد الخدري, hadis nomor 11411
حديث عبد الله بن سرجس رضي الله عنه, hadis nomor 20794
مسند عبد الله بن عمر بن الخطاب, hadis nomor 6336
مسند عبد الله بن عمرو رضي الله عنه, hadis nomor 6587
مسند عبد الله بن عمرو رضي الله عنه,hadis nomor 6848
حديث عائشة رضي الله عنه,hadis nomor 24579

6.sunan ibnu majah, memuat 8 riwayat, yakni:
باب ما يقول الرجل إذا دخل بيت الخلاء, hadis nomor,297
, باب الوضوء بالنبيذ , hadis nomor 384
باب الوضوء بالنبيذ, hadis nomor 385
, hadis nomor 1642باب ما جاء في فضل شهر رمضان
, hadis nomor 3453باب الكمأة والعجوة
, hadis nomor 3549باب الفزع والأرق وما يتعوذ منه
, hadis nomor 3886باب ما يدعو به الرجل إذا خرج من بيته
, hadis nomor 723باب فضل الأذان وثواب المؤذنين
, hadis nomor 2801.باب فضل الشهادة في سبيل الله
7. Sunan abu Daud, memuat 11 riwayat, yakni :

, hadis nomor 29باب النَّهْىِ عَنِ الْبَوْلِ فِى الْجُحْرِ.
, hadis nomor,39باب مَا يُنْهَى عَنْهُ أَنْ يُسْتَنْجَى بِهِ.
, hadis nomor,84باب الْوُضُوءِ بِالنَّبِيذِ.
, hadis nomor,85باب الْوُضُوءِ بِالنَّبِيذِ.
, hadis nomor 1048باب فَضْلِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ.
, hadisnomor 3915باب فِى الطِّيَرَةِ.
, hadis nomor 5109باب فِى الصَّبِىِّ يُولَدُ فَيُؤَذَّنُ فِى أُذُنِهِ
, hadis nomor 5258باب فِى قَتْلِ الْحَيَّاتِ.
, hadis nomor,5259باب فِى قَتْلِ الْحَيَّاتِ.
,hadis nomor 5253باب فِى قَتْلِ الْحَيَّاتِ.
, hadis nomor 5253 باب فِى قَتْلِ الْحَيَّاتِ.

8.Sunan al-Turmiziy, memuat 10 riwayat, yakni:

, hadis nomor 18باب [ ما جاء في ] كراهية ما يستنجى به
, hadis nomor 606باب ما ذكر في التسمية عند دخول الخلاء
, hadis nomor 682باب ما جاء في فضل شهر رمضان
, hadis nomor 2909باب ما جاء في فضل القرآن
, hadis nomor 3258باب ومن سورة الأحقاف
, hadis nomor 3291باب ومن سورة الرحمن
, hadis nomor 3323باب ومن سورة الجن
, hadis nomor 3324باب ومن سورة الجن
, hadis nomor 3258باب ومن سورة الأحقاف
,hadis nomor 21854 باب ما جاء في فضل إطعام الطعام

9.Sunan al-Daarimiy, memuat 7 riwayat, yakni:

, hadis nomor 18باب ما أكرم الله به نبيه من إيمان الشجر به والبهائم والجن
, hadis nomor 46باب ما أعطي النبي صلى الله عليه و سلم من الفضل
, hadis nomor 2734باب ما من أحد الا ومعه قرينة من الجن
, hadis nomor 3331باب فضل من قرأ القرآن
, hadis nomor 3332باب فضل من قرأ القرآن
,hadis nomor 3381باب فضل أول سورة البقرة وأية الكرسي
, hadis nomor 2081 باب في إطعام الطعام

10.Muatha’ malik, memuat 6 riwayat, yakni:
, hadis nomor 364بَاب مَا جَاءَ فِي السَّاعَةِ الَّتِي فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
, hadis nomor, 3135بَاب تَحْرِيمِ الْخَمْرِ
, hadis nomor 3500بَاب مَا يُؤْمَرُ بِهِ مِنْ التَّعَوُّذِ
,hadis nomor 3576بَاب مَا جَاءَ فِي الْمَشْرِق
, hadis nomor 3580 بَاب مَا جَاءَ فِي قَتْلِ الْحَيَّاتِ وَمَا يُقَالُ فِي ذَلِكَ
, hadis nomor 222.بَاب مَا جَاءَ فِي النِّدَاءِ لِلصَّلَاةِ

B. KLASIFIKASI HADIS TENTANG JIN.
Berdasarkan hasil takhrij, maka hadis nabi tentang jin , setidaknya dapat diklasifikasikan menjadi tiga tema, sebagai berikut:
1. Hadis tentang asal muasal penciptaan jin .
a. Diriwayatkan dalam shahih muslim
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا وَقَالَ ابْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ».
“ Aisyah berkata, bersabda rasulullah SAW: para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan adam diciptakan dari apa yang disifatkan pada kalian.”
b. Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbal.
حدثنا عبد الله حدثني أبى ثنا عبد الرزاق أنا معمر عن الزهري عن عروة عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : خلقت الملائكة من نور وخلقت الجان من مارج من نار وخلق آدم عليه السلام مما وصف لكم
“ Aisyah berkata, bersabda rasulullah SAW: para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan adam diciptakan dari apa yang disifatkan pada kalian.”
2.Struktur tubuh jin.
• Diriwayatkan dalam sunan al-Baihaqi al-kubra’
Seperti halnya manusia yang asal penciptaanya dari tanah, Jin tidak lagi dalam bentuk asalnya yang jilatan ( Cahaya ) api,mereka dapat melakukan penampakan dengan citra fisik. Hal ini tergambar dari hadis berikut ini :
أخبرنا أبو محمد جناح بن نذير بن جناح المحاربي بالكوفة أنبأ أبو جعفر محمد بن علي بن دحيم ثنا أحمد بن حازم أنبأ عبيد الله هو بن موسى أنبأ إسرائيل عن أبي إسحاق عن أبي عبيدة عن عبد الله هو بن مسعود رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مر علي الشيطان فتناولته فأخذته فخنقته حتى وجدت برد لسانه على يدي وقال أوجعتني أوجعتني ولولا ما دعا سليمان عليه السلام لأصبح مناطا إلى إسطوانة من أساطين المسجد ينظر إليه ولدان أهل المدينة تابعه جابر بن سمرة فرواه عن النبي صلى الله عليه و سلم بمعناه
“…………………sampai sampai saya bisa merasakan dingin lidahnya pada tanganku…”
• Diriwayatkan dalam shahih Bukhariy
حدثنا إسحاق بن إبراهيم حدثنا روح ومحمد بن جعفر عن شعبة عن محمد بن زياد عن أبي هريرة عن
النبي صلى الله عليه و سلم قال : ( إن عفريتا من الجن تفلت علي البارحة أو كلمة نحوها ليقطع علي الصلاة فأمكنني الله منه وأردت أن أربطه إلى سارية من سواري المسجد حتى تصبحوا وتنظروا إليه كلكم فذكرت قول أخي سليمان
{ رب اغفر لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي } ) .

• Diriwayatkan dalam musnad Ahmad bin Hanbal
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أسود بن عامر أنبأنا إسرائيل قال ذكر أبو إسحاق عن أبي عبيدة عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مر علي الشيطان فآخذته فخنقته حتى إني لأجد برد لسانه في يدي فقال أوجعتني أوجعتني

• Diriwayatkan dalam sahih Bukhari.
739 (2)- حدثنا مسدد قال حدثنا أبو عوانة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير عن ابن عباس رضي الله عنهما قال
: انطلق النبي صلى الله عليه و سلم في طائفة من أصحابه عامدين إلى سوق عكاظ وقد حيل بين الشياطين وبين خبر السماء وأرسلت عليهم الشهب فرجعت الشياطين إلى قومهم فقالوا ما لكم ؟ فقالوا حيل بيننا بين خبر السماء وأرسلت علينا الشهب قالوا ما حال بينكم وبين خبر السماء إلا شيء حدث فاضربوا مشارق الأرض ومغاربها فانظروا ما هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء فانصرف أولئك الذين توجهوا نحو تهامة إلى النبي صلى الله عليه و سلم وهو بنخلة عامدين إلى سوق عكاظ وهو يصلي بأصحابه صلاة الفجر فلما سمعوا القرآن استمعوا له فقالوا هذا والله الذي حال بينكم وبين خبر السماء فهنالك حين رجعوا إلى قومهم فقالوا يا قومنا { إنا سمعنا قرآنا عجبا . يهدي إلى الرشد فآمنا به ولن نشرك بربنا أحدا }
فأنزل الله على نبيه صلى الله عليه و سلم { قل أوحي إلي } وإنما أوحي إليه قول الجن

“ ………pada waktu itu, bangsa jin tidak bisa menerima informasi apapun dari langit. Kapan saja mereka ingin naik ke langit, batu-batu meteor dikirim untuk ( Menghadang mereka ), kemudian mahluk jin yang paling terkemuka dari kalangan mereka mengatakan: sangat mungkin telah terjadi sesuatu dan sebuah tabir ( tirai ) menghalangi pandangan antara kamu dan langit.Pergilah mengelilingi bumi ( ke Timur dan ke Barat dan cari tahu apa yang terjadi. Bangsa jinpun memulai penyelidikan mereka ke seluruh penjuru bumi. Sekelompok jin pergi menuju tihamah untuk mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca rasulullah di tengah perjalanan beliau menuju pasar ukkaz, di sebuah tempat bernama Nakhla, saat beliau mendirikan shalat subuh bersama sahabatnya. Setelah mereka ( Bangsa Jin ) ini mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur’an, mereka berkata : inilah yang menghalangi berita-berita dari langit. Lalu mereka segera kembali ke komunitas mereka dan mengatakan : Hai bangsaku, kami telah mendengar senandung al-Qur’an yang menakjubkan, memberi petunjuk pada jalan kebenaran lalu kami beriman dan tidak menyekutukan tuhan dengan sesuatu.Adalah benar bahwa setelah peristiwa ini,Allah mewahyukan surah al-Jin dan kemudian Rasulullah menginformasikan apa yang telah dikatakan oleh bangsa Jin dalam surah tersebut.”

• Diriwayatkan dalam sahih Muslim.
. 1034(1) - حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِى بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى الْجِنِّ وَمَا رَآهُمُ انْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى طَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ عَامِدِينَ إِلَى سُوقِ عُكَاظٍ وَقَدْ حِيلَ بَيْنَ الشَّيَاطِينِ وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ وَأُرْسِلَتْ عَلَيْهِمُ الشُّهُبُ فَرَجَعَتِ الشَّيَاطِينُ إِلَى قَوْمِهِمْ فَقَالُوا مَا لَكُمْ قَالُوا حِيلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ وَأُرْسِلَتْ عَلَيْنَا الشُّهُبُ. قَالُوا مَا ذَاكَ إِلاَّ مِنْ شَىْءٍ حَدَثَ فَاضْرِبُوا مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا فَانْظُرُوا مَا هَذَا الَّذِى حَالَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ. فَانْطَلَقُوا يَضْرِبُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا فَمَرَّ النَّفَرُ الَّذِينَ أَخَذُوا نَحْوَ تِهَامَةَ - وَهُوَ بِنَخْلٍ - عَامِدِينَ إِلَى سُوقِ عُكَاظٍ وَهُوَ يُصَلِّى بِأَصْحَابِهِ صَلاَةَ الْفَجْرِ فَلَمَّا سَمِعُوا الْقُرْآنَ اسْتَمَعُوا لَهُ وَقَالُوا هَذَا الَّذِى حَالَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ. فَرَجَعُوا إِلَى قَوْمِهِمْ فَقَالُوا يَا قَوْمَنَا (إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِى إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا) فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم- (قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ ).

• Diriwayatkan dalam musnad Ahmad bin Hanbal.
2271 - حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا عفان ثنا أبو عوانة ثنا أبو بشر عن سعيد بن جبير عن بن عباس قال : ما قرأ رسول الله صلى الله عليه و سلم على الجن ولا رآهم انطلق رسول الله صلى الله عليه و سلم في طائفة من أصحابه عامدين إلى سوق عكاظ وقد حيل بين الشياطين وبين خبر السماء وأرسلت عليهم الشهب قال فرجعت الشياطين إلى قومهم فقالوا ما لكم قالوا حيل بيننا وبين خبر السماء وأرسلت علينا الشهب قال فقالوا ما حال بينكم وبين خبر السماء الا شيء حدث فاضربوا مشارق الأرض ومغاربها فانظروا ما هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء قال فانطلقوا يضربون مشارق الأرض ومغاربها يبتغون ما هذا الذي حال بينهم وبين خبر السماء قال فانصرف النفر الذين توجهوا نحو تهامة إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بنخلة عامدا إلى سوق عكاظ وهو يصلي بأصحابه صلاة الفجر قال فلما سمعوا القرآن استمعوا له وقالوا هذا والله الذي حال بينكم وبين خبر السماء قال فهنالك حين رجعوا إلى قومهم فقالوا يا قومنا { إنا سمعنا قرآنا عجبا يهدي إلى الرشد فآمنا به } الآية فأنزل الله على نبيه صلى الله عليه و سلم { قل أوحى إلى أنه } وإنما أوحى إليه قول الجن
• Diriwayatkan dalam sunan al- Baihaqi al-kubra’
2890 - أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ثنا أبو عبد الله محمد بن يعقوب ثنا يحيى بن محمد بن يحيى ثنا مسدد ثنا أبو عوانة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير عن بن عباس قال : ما قرأ رسول الله صلى الله عليه و سلم على الجن ولا رآهم انطلق رسول الله صلى الله عليه و سلم في طائفة من أصحابه عامدين إلى سوق عكاظ وقد حيل بين الشياطين وبين خبر السماء وأرسلت عليهم الشهب فرجعت الشياطين إلى قومهم فقالوا ما لكم قالوا قد حيل بيننا وبين خبر السماء وأرسلت علينا الشهب قالوا ما حال بينكم وبين خبر السماء إلا شيء حدث فاضربوا مشارق الأرض ومغاربها وانظروا ما هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء فانصرف أولئك الذين توجهوا نحو تهامة إلى النبي صلى الله عليه و سلم وهو بنخلة عامدين إلى سوق عكاظ وهو يصلي بأصحابه صلاة الفجر فلما سمعوا القرآن استمعوا له وقالوا والله هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء فهنالك رجعوا إلى قومهم قالوا { يا قومنا إنا سمعنا قرآنا عجبا يهدي إلى الرشد فأمنا به ولن نشرك بربنا أحدا فأنزل الله عز و جل على نبيه صلى الله عليه و سلم { قل أوحي إلي } وإنما أوحي إليه قول الجن رواه البخاري في الصحيح عن مسدد ورواه مسلم عن شيبان بن فروخ عن أبي عوانة


• Diriwayatkan dalam sunan al-Nasaiy al-kubra
11625 - أنا أبو داود سليمان بن سيف نا أبو الوليد نا أبو عوانة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير عن بن عباس قال : ما قرأ رسول الله صلى الله عليه و سلم على الجن ولا رآهم
3.Makanan dan tempat tinggal jin.

Sebagaimana manusia, jin juga mempunyai sifat sifat dasar dan kecenderungan dasar,Diantaranya : Makan dan bertempat tinggal.

a. Makanan Jin

• Diriwayatkan dalam shahih Bukhari.

3647(5) - حدثنا موسى بن إسماعيل حدثنا عمرو بن يحيى بن سعيد قال أخبرني جدي عن أبي هريرة رضي الله عنه
: أنه كان يحمل مع النبي صلى الله عليه و سلم إداوة لوضوئه وحاجته فبينما هو يتبعه بها فقال ( من هذا ) . فقال أنا أبو هريرة فقال ( ابغني أحجارا أستنفض بها ولا تأتيني بعظم ولا بروثة ) . فأتيته بأحجار أحملها في طرف ثوبي حتى وضعت إلى جنبه ثم انصرفت حتى إذا فرغ مشيت فقلت ما بال العظم والروثة ؟ قال ( هما من طعام الجن وإنه أتاني وفد جن نصيبين ونعم الجن فسألوني الزاد فدعوت الله لهم أن لا يمروا بعظم ولا بروثة إلا وجدوا عليها طعاما
• Diriwayatkan dalam sahih Muslim.
1035 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى عَنْ دَاوُدَ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَأَلْتُ عَلْقَمَةَ هَلْ كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ شَهِدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ الْجِنِّ قَالَ فَقَالَ عَلْقَمَةُ أَنَا سَأَلْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ فَقُلْتُ هَلْ شَهِدَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ الْجِنِّ قَالَ لاَ وَلَكِنَّا كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ لَيْلَةٍ فَفَقَدْنَاهُ فَالْتَمَسْنَاهُ فِى الأَوْدِيَةِ وَالشِّعَابِ فَقُلْنَا اسْتُطِيرَ أَوِ اغْتِيلَ - قَالَ - فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ فَلَمَّا أَصْبَحْنَا إِذَا هُوَ جَاءٍ مِنْ قِبَلِ حِرَاءٍ - قَالَ - فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَدْنَاكَ فَطَلَبْنَاكَ فَلَمْ نَجِدْكَ فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ. فَقَالَ « أَتَانِى دَاعِى الْجِنِّ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ ». قَالَ فَانْطَلَقَ بِنَا فَأَرَانَا آثَارَهُمْ وَآثَارَ نِيرَانِهِمْ وَسَأَلُوهُ الزَّادَ فَقَالَ « لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِى أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعَرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ ». فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَلاَ تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ إِخْوَانِكُمْ
“ Makanan kalian adalah tulang binatang yang kalian temukan dan ketika menyembelihnya disebutkan nama Allah , dan itu merupakan makanan yang paling banyak dagingnya.”



• Diriwayatkan dalam musnad ahmad bin hanbal.
4149 - حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا إسماعيل أنا داود وبن أبي زائدة المعنى قالا ثنا داود عن الشعبي عن علقمة قال قلت لابن مسعود : هل صحب رسول الله صلى الله عليه و سلم ليلة الجن منكم أحد فقال ما صحبه منا أحد ولكنا قد فقدناه ذات ليلة فقلنا اغتيل أستطير ما فعل قال فبتنا بشر ليلة بات بها قوم فلما كان في وجه الصبح أو قال في السحر إذا نحن به يجيء من قبل حراء فقلنا يا رسول الله فذكروا الذي كانوا فيه فقال انه أتاني داعي الجن فأتيتهم فقرأت عليهم قال فانطلق بنا فأراني آثارهم وآثار نيرانهم قال وقال الشعبي سألوه الزاد قال بن أبي زائدة قال عامر فسألوه ليلتئذ الزاد وكانوا من جن الجزيرة فقال كل عظم ذكر اسم الله عليه يقع في أيديكم أوفر ما كان عليه لحما وكل بعرة أو روثة علف لدوابكم فلا تستنجوا بهما فإنهما زاد إخوانكم من الجن
تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط مسلم رجاله ثقاترجال الشيخين غير داود بن أبي هند فمن رجال مسلم
b.Tempat tinggal Jin.
Tempat tinggal jin bermacam macam sesuai dengan kualitasnya masing- masing, ada yang tinggal di tempat-tempat kotor, ada pula yang tinggal pada liang, dan rumah- rumah manusia. Hal ini dapat tergambar dari riwayat- riwayat berikut ini.
• Diriwayatkan dalam sunan abi Daud
29 - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِى أَبِى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى أَنْ يُبَالَ فِى الْجُحْرِ. قَالَ قَالُوا لِقَتَادَةَ مَا يُكْرَهُ مِنَ الْبَوْلِ فِى الْجُحْرِ قَالَ كَانَ يُقَالُ إِنَّهَا مَسَاكِنُ الْجِنِّ

• Diriwayatkan dalam sunan al-Nasaiy al-Kubra

30 - أخبرنا عبيد الله بن سعيد قال حدثنا معاذ بن هشام قال حدثني أبي عن قتادة عن عبد الله بن سرجس أن نبي الله صلى الله عليه و سلم قال : لا يبولن أحدكم في جحر قيل لقتادة وما يكره من البول في الجحر قال يقال إنها مساكن الجن

• Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbal

20794 - حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا معاذ بن هشام حدثني أبي عن قتادة عن عبد الله بن سرجس أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : لا يبولن أحدكم في الجحر وإذا نمتم فأطفئوا السراج فإن الفأرة تأخذ الفتيلة فتحرق أهل البيت وأوكئوا الأسقية وخمروا الشراب وغلقوا الأبواب بالليل قالوا لقتادة ما يكره من البول في الجحر قال يقال إنها مساكن الجن


• Diriwayatkan dalam sunan al-Baihaqiy al-kubra’
483 - أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ثنا أبو زكريا يحيى بن محمد العنبري ثنا إبراهيم بن أبي طالب ثنا إسحاق بن إبراهيم وعبد الله بن سعيد ومحمد بن المثنى ومحمد بن بشار وعباس العنبري وإسحاق بن منصور قال إسحاق بن إبراهيم نا عبد الله وقال الآخرون نا معاذ بن هشام قال حدثني أبي عن قتادة عن عبد الله بن سرجس أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : لا يبولن أحدكم في الجحر وإذا نمتم فأطفئوا السراج فإن الفارة تأخذ الفتيلة فتحرق على أهل البيت وأوكئوا الأسقية وخمروا الشراب وأغلقوا الأبواب فقيل لقتادة وما يكره من البول في الجحر فقال إنها مساكن الجن
• Diriwayatkan dalam sunan abi Daud
2044 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ قَرَأْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نَافِعٍ أَخْبَرَنِى ابْنُ أَبِى ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِى عِيدًا وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ

• Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbal.

7808 - حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا إبراهيم بن خالد ثنا رباح عن معمر عن سهيل بن أبي صالح عن أبيه عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : لا تجعلوا بيوتكم مقابر فإن الشيطان يفر من البيت الذي يقرأ فيه سورة البقرة
“ Jangan menjadikan rumah kalian sebagai kuburan ,dan sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibaca surah al-Baqarah, tidak akan dimasuki syaitan.”

C. KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS.
Untuk mengetahui kualitas hadis, maka terlebih dahulu harus diketahui kualitas sanad dan matannya. Kualitas sanad dapat diketahui setelah meneliti ketersambungan sanad dan kredibilitas intelektual dan akhlak para perawi yang terlibat dalam periwayatan hadis tersebut .
Sedangkan kualitas matan dapat diketahui setelah meneliti susunan redaksi matan hadis dengan menggunakan kaidah kesahihan matan hadis yang telah dirumuskan oleh para ulama hadis, seperti; [1] Meneliti matan dengan melihat kualitas sanadnya, [2] Meneliti susunan lafald berbagai matan yang semakna, [3] Meneliti kandungan matan apakah tidak bertentangan dengan al-Qur’an,tidak bertentangan dengan hadis Shahih yang lain, dan tidak bertentangan dengan kaedah bahasa dan akal sehat .
Adapun hadis yang diteliti dalam kajian ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqiy dalam sunan al-Baihaqiy al-Kubraa, yang terkait dengan struktur penciptaan dan karakter jin. Berikut ini penulis tampilkan teks lengkap hadis, baik sanad maupun matannya.
2890 - أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ثنا أبو عبد الله محمد بن يعقوب ثنا يحيى بن محمد بن يحيى ثنا مسدد ثنا أبو عوانة عن أبي بشر عن سعيد بن جبير عن بن عباس قال : ما قرأ رسول الله صلى الله عليه و سلم على الجن ولا رآهم انطلق رسول الله صلى الله عليه و سلم في طائفة من أصحابه عامدين إلى سوق عكاظ وقد حيل بين الشياطين وبين خبر السماء وأرسلت عليهم الشهب فرجعت الشياطين إلى قومهم فقالوا ما لكم قالوا قد حيل بيننا وبين خبر السماء وأرسلت علينا الشهب قالوا ما حال بينكم وبين خبر السماء إلا شيء حدث فاضربوا مشارق الأرض ومغاربها وانظروا ما هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء فانصرف أولئك الذين توجهوا نحو تهامة إلى النبي صلى الله عليه و سلم وهو بنخلة عامدين إلى سوق عكاظ وهو يصلي بأصحابه صلاة الفجر فلما سمعوا القرآن استمعوا له وقالوا والله هذا الذي حال بينكم وبين خبر السماء فهنالك رجعوا إلى قومهم قالوا { يا قومنا إنا سمعنا قرآنا عجبا يهدي إلى الرشد فأمنا به ولن نشرك بربنا أحدا فأنزل الله عز و جل على نبيه صلى الله عليه و سلم { قل أوحي إلي } وإنما أوحي إليه قول الجن رواه البخاري في الصحيح عن مسدد ورواه مسلم عن شيبان بن فروخ عن أبي عوانة

“pada waktu itu, bangsa jin tidak bisa menerima informasi apapun dari langit. Kapan saja mereka ingin naik ke langit, batu-batu meteor dikirim untuk ( Menghadang mereka ), kemudian mahluk jin yang paling terkemuka dari kalangan mereka mengatakan: sangat mungkin telah terjadi sesuatu dan sebuah tabir ( tirai ) menghalangi pandangan antara kamu dan langit.Pergilah mengelilingi bumi ( ke Timur dan ke Barat dan cari tahu apa yang terjadi. Bangsa jinpun memulai penyelidikan mereka ke seluruh penjuru bumi. Sekelompok jin pergi menuju tihamah untuk mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca rasulullah di tengah perjalanan beliau menuju pasar ukkaz, di sebuah tempat bernama Nakhla, saat beliau mendirikan shalat subuh bersama sahabatnya. Setelah mereka ( Bangsa Jin ) ini mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur’an, mereka berkata : inilah yang menghalangi berita-berita dari langit. Lalu mereka segera kembali ke komunitas mereka dan mengatakan : Hai bangsaku, kami telah mendengar senandung al-Qur’an yang menakjubkan, memberi petunjuk pada jalan kebenaran lalu kami beriman dan tidak menyekutukan tuhan dengan sesuatu.Adalah benar bahwa setelah peristiwa ini,Allah mewahyukan surah al-Jin dan kemudian Rasulullah menginformasikan apa yang telah dikatakan oleh bangsa Jin dalam surah tersebut.”
Hadis tersebut di atas disamping diriwayatkan oleh al-Baihaqiy , juga diriwayatkan oleh Bukhari,Muslim,Ahmad bin Hanbal,dan al-Nasa’iy. Untuk memudahkan proses penelusuran kualitas sanadnya, maka berikut ini penulis tampilkan skema sanad hadis tersebut di atas.
























Imam al-Baihaqiy meriwayatkan hadis tersebut diatas, dari jalur sanad Abdullah al-Hafid dari Abu Abdullah Muhammad bin Ya’kub, dari Yahya bin Muhammad bin Yahya, dari Musaddad, dari Abu Awanah, dari Abu Bisyri, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas dari Rasulullah SAW. Biografi singkat masing-masing periwayat tersebut sebagai berikut :
1.Imam al-Baihaqiy.
Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Ismail bin Ahmad bin Husain bin Ali bin Musa al-Baihaqiy. Beliau adalah ilmuan terkemuka, berkepribadian baik, jujur dan adil,srta hafalannya banyak. Wafat Jumadil akhir th. 507 H.
2.Abu Abdullah al-Hafidz.
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Ali bin Hamzah al Maruziy. Dia termasuk dalam kategori tabaqat 11, wafat tahun 261 H. al-Nasaiy meriwayatkan hadis darinya. ibnHajar, al-Nasaiy, Ibnu Hibban, dan Abu Ali bin Ahmad bin Husain bin Ali Bin Musa Al-Baihaqi. Al-hafidz, memandangnya Tsiqah, dan al-Zahbiy menilainya Hafidz.
3.Abu Abdullah Muhammad bin Ya’kub.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ya,kub bin Abi Thalib al-Kaasaniy.beliau wafat sekitar tahun 255 H. Ulama hadis menilainya sebagaai ahlul khaer,ahlul Qur’an,dan ahlul shaleh.
4.Yahya bin Muhammad bin Yahya
Nama lengkapnya adalah Yahya bin Muhammad bin Yahya bin Abdullah bin Faaris al-Dahiliy. Masuk dalam kategori thabaqat 11, wafat sekitar th 267 H. Ibnu Majah meriwayatkan hadis darinya. Abul Rahman bin Abi Hatim menilainya suduq, Saleh bin Muhammad menilainya mempunyai keutamaan yang banyak, sementara al-Mazkiy menilainya lemah dalam ilmu dan Hadis.
5.Musaddad.
Nama lengkapnya adalah Musrihad bin masrabil bin masturadi al- Asadiy. Masuk dalam kategori thabaqat 10, wafat tahun 228 H. Ibnu hajar, Ja’far bin Abi Usman, al-Nasaiy,Ibnu Da,niy,dan Ibnu Hibban memberinya predikat tsiqat, Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Harun al-Falasi, menilainya Suduq, sementara al-Zahbiy menilainya Hafidz.
6.Abu Awanah.
Nama lengkapnya adalah al Widahi bin Abdillah al-Yasykariy Abu Awanah al wasity al-Bazaz. Bukhari, Muslim, Abu Daud,al-Nasaiy, dan ibnu Majah meriwayatkan hadis darinya. Ibnu Hajar, al-Zahbiy,Abu Zar’ah, Abu Hatim, dan Ibnu Saad menilainya tsiqah. Affan bin Muslim memberinya predikat sahihul kitab dan tsabit.
7.Abu Bisyri .
Nama lengkapnya adalah Ja’far bin Iyas Abu Bisyri al-Wasity. Masuk dalam kategori tabiin kecil ( Tabaqat 5). Wafat tahun 125 H. Buhari,Muslim Abu Daud, al-Nasaiy, al-Tirmiziy, dan Ibnu Majah meriwayatkan hadis darinya. Ibnu Hajar,Abu Hatim,dan Muhammad bin Said menilainya Tsiqah, Sementara al-Zahbiy, memandangnya suduq.
8. Said bin Jubair.
Nama lengkapnya adalah Said bin Jubair bin Hisyan al- Asadiy. Masuk dalam kategori tabiin tengah ( Tabaqat 3) Wafat tahun 95 H. Buhari, Abi Daud, al-Nasaiy, Tirmiziy,Muslim, dan Ibnu Majah meriwayatkan hadis darinya. Ibnu Hajar menilainya Tsiqah, Tsabit, dan Faqih. Al-Zahbiy, menilainya sebagai salah satu yang sangat dalam pengetahuannya.
9.Ibnu Abbas.
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abbas bin Abd.Muttalib bin Hayim. Masuk dalam kategori Sahabat ( Tabaqat I ). Wafat tahun 68 H. Buhari, Muslim,bu Daud, al-Nasaiy, tirmiziy,dan Ibnu Majah meriwayatkan hadis darinya.Ibnu Hajar dan Al-Zahbiy menilainya sebagai salah satu sahabat nabi yang aktif menuliskan al-Qur’an.
Berangkat dari hasil penelusuran ketersambungan sanad, dan kerdibilitas intelektual para periwayat dalam jalur sanad tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sanad hadis tersebut dapat dinyatakan sahih dan layak untuk dikaji lebih lanjut.
Demikian pula dengan kuwalitas matannya, teks hadis tersebut tidak bertentangan prinsip prinsip keshahihan matan hadis seperti yang telah diuraikan di atas.
D. SYARAH HADIS
Asal Muasal Penciptaan Jin.
Kata Jinnun ( al-Jinnu ) berarti tersembunyi. Menurut Ibnu Duraid , kata al-Jinnu merupakan sesuatu yang tersembunyi dari manusia. Jika dikatakan jannahu al-lail waajannahu wajunna ‘alaihi wa ghathaahu, artinya sama yaitu malam yang gelap dan misteri bagi manusia. Setiap sesuatu yang tersembunyi dari pengetahuanmu disebut junna anka. Dari kata ini pula dinamakan al-Jinnu wal- Jannah. Kata al-Jinnu sama dengan al-Jaannu. Sedang al-Hinnu merupakan jenis dari Jin.
Menurut Abu Umar, seorang yang Zuhud, al-Hinnu adalah anjing Jin dan jenis Jin dari kalangan bawah . Sementara al-Jaannu dalam pandangan al-Jauhary , adalah ayah (moyang) jin.
Ibnu Aqil al-Hambaly berpandangan bahwa Jin disebut Jin karena keadaannya yang tersembunyi dan tidak dapat terlihat oleh pandangan mata. Sementara Syetan adalah jin yang durhaka.
Ibnu Abdil-Bar mengatakan, bahwa para Teolog berpandangan bahwa Jin dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan, jika mereka menyebut Jin apa adanya mereka menyebutnya Jinny. Jika yang mereka maksudkan jin yang dapat menetap pada diri manusia, mereka menyebutnya aamir, dan jama’nya adlah Ummaar. Jika yang mereka maksudkan adalah Jin yang terlihat mata, mereka menyebutnya arwaah, dan jika jin itu buruk dan jahat, mereka menyebutnya syaitan, serta jika yang dimaksudkannya adalah jin yang kuat dan hebat, maka mereka menyebutnya Ifriit.
Banyak sekali ayat al-Qur,an dan hadis Rasulullah yang secara pasti dan akurat menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api.
Jin adalah wujud atau eksistensi yang sadar, yang tidak terlihat ( oleh indra penglihatan manusia). Di Dalam al-Qur’an dan Hadis, mereka dideskripsikan dengan kata Jin ; di kalangan orang awam mereka dikenal dengan sebutan” peri” ( Fairy), “Mahluk raksasa”,”hantu,” “mahluk angkasa luar ( Alien)” dan beberapa istilah lain yang diberikan kepada mereka tergantung pada gambar ( Citra ) yang mereka tampakkan. Orang- orang banyak yang beranggapan bahwa mereka adalah ruh ruh orang yang telah mati, sehingga mereka mencoba menyelenggarakan kontak dengan mereka dengan cara memanggil mereka ( Semacam kegiatan jelangkung ).
Mahluk jin sebagai eksistensi yang sadar diinformasikan Allah lewat al-Quran kepada manusia, Berikut ini beberapa ayat al-qur’an yang berbicara tentang jin dan hal-hal yang terkait dengannya.
1. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. ( al-Rahman/ 55: 15 )
2. Dan kami telah menciptakan jin sebelum ( Adam ) dari apa yang sangat panas ( al-Hijr/ 15: 27 )
3. Dan (Ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkankan mereka semuanya,( dan Allah berfirman ): Hai golongan Jin ( Syaitan ), sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia. ( Q.S.6 : 128 )
4. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Q.S,51:56)
5. Q.S. 55:33-39.
. 33.Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
37. Maka apabila langit Telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
38. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya
6. Q.S.46 : 29-31.
29. Dan (Ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan Telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
30. Mereka berkata: "Hai kaum kami, Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
31. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu[1390] dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
[1390] Maksudnya: dosa-dosa terhadap Allah.
7. Q.S.72 : 1-15.
1. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,
2. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,
3. Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
4. Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan (Perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah[1522],
5. Dan Sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.
6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
7. Dan Sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun,
8. Dan Sesungguhnya kami Telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang Kuat dan panah-panah api,
9. Dan Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
10. Dan Sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.
11. Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
12. Dan Sesungguhnya kami mengetahui bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)Nya dengan lari.
13. Dan Sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya. barangsiapa beriman kepada Tuhannya, Maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
14. Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar Telah memilih jalan yang lurus.
15. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.

[1522] dimaksud dengan perkataan yang melampaui batas, ialah mengatakan bahwa Allah mempunyai isteri dan anak.
[1523] ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, Maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap Kuasa di tempat itu.
[1524] yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi rasul.

8. Q.S. 6 : 130, Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia Telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.

Al- Qur’an dan hadis telah dengan tegas menginformasikan tentang eksistensi jin sebagai mahluk sadar yang harus diyakini eksistensinya. Bahkan keyakinan ini merupakan sifat pertama yang harus disematkan Allah kepada orang orang yang bertaqwa.
Mahluk Jin termasuk perkara gaib yang harus harus diyakini eksistensinya. Abdullah bin Mas’ud mejelaskan bahwa pengertian gaib adalah sesuatu yang tidak dapat di indera. Tidak dapat di lihat bukan berarti tidak ada, karena Indera kita sangat terbatas untuk menangkap relitas yang hanya bergerak pada dimensi gelombang cahaya.
Dengan memperhitungkan aspek jiwanya, jin menempati eksistensinya, kehidupannya, dan kesadaran dirinya dari ruh absolut. Dengan mempertimbangkan pada kesempurnaan yang ia miliki dalam kesadaran, ia adalah wujud yang hadir di samping manusia di keseluruhan alam ini.
Ia menyadari sepenuhnya akan kesadaran dirinya dalam tubuh cahaya. Ini dalam suatu cara, dapat dianggap sebagai kelahiran jin dengan memperhatikan pada struktur mereka. Kelahiran jin saat ia “membungkus” dirinya dalam tubuh periferi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kematian mereka dalam pengertian yang paling sederhana ( sama dengan kematian yang kita kenal ), terjadi kapan saja periferi mereka terisolir dari rentang kehidupan mereka yang telah ditetapkan Allah. Oleh karena itu informasi dari hadis tentang potensi jin yang dapat mencuri informasi dari langit sebelum diturunkannya ayat- ayat jin menjadi bagian penting untuk mengeksplor lebih dalam tentang hakikat mereka.
Berdasarkan pada prilaku struktural mereka,mereka juga memiliki potensi-potensi yang cukup canggih dan beberapa diantara mereka bahkan lebih superior dibandingkan dengan manusia dalam hal tingkat kesadaran mereka. Namun demikian telah diketahui secara pasti bahwa seorang manusia yang superior adalah jauh lebih superior dari mahluk jin yang paling superior sekalipun.
Dibandingkan dengan tabiat dasar mereka, mereka lebih lemah dari manusia. Mereka cenderung untuk menampilkan prilaku-prilaku yang dapat dianggap sebagai negatif. Secara umum mereka melakukan berbagai macam kegiatan. Disamping kenyataan ini terdapat juga beberapa yang baik diantara mereka, yang bersikap lebih agamis dan bahkan ada yang mencapai kualitas mahluk jin yang suci, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Watak dan kesenangan mereka yang sangat penting adalah memanipulasi titik kelemahan dari manusia, membuat individu- individu manusia tergantung pada mereka dan membuat mereka melakukan apa yang mereka inginkan, membuat mereka melayani dan mengabdi sampai pada tingkat menyembah mereka, seolah olah mereka (manusia ) adalah budak budak mereka.
Mahluk jin adalah wujud- wujud yang sangat aktif , dan mereka tidak dibatasi oleh dunia materi, oleh karena itu mereka mampu mengetahui peristiwa peristiwa masa lampau secara sempurna. Meskipun dalam kadar tertentu mereka dapat mengetahui informasi yang akan terjadi pada masa yang akan datang,mereka tidak dapat menjelaskan lebih dalam dan mendetail, mengingat sifat dari struktur mereka.
Selanjutnya tingkatan kuwalitas mahluk jin juga sangat tergantung dengan jenisnya. Al-Hakim, Ibnu Abi Hatim, Ath-Tabraniy, Abusy-Syaikh, Al-Hakim, dan Al-Baihaqiy, di dalam Al-Asma’ wash-Shifaat, mentakhrij bahwa Abu Tsa’labah al-Khasyiny berkata, Rasulullah SAW bersabda: “ Jin ada tiga jenis , satu jenis memiliki sayap dan bisa terbang di Udara, satu jenis berupa Ular dan anjing, dan satu jenis mengambil tempat dan bepergian.”
Tempat tinggal Jin
Sebagaimana manusia, bangsa Jin juga bertempat tinggal, makan dan minum. Biasanya bangsa jin lebih memilih tempat tinggal pada tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, seperti padang pasir ( Gunung dan Goa ). Ada juga yang tinggal di tong sampah, dan tempat pembuangan kotoran, dan di antaranya juga ada yang tinggal bersama manusia bahkan menempati tubuh manusia dan berpindah pindah di dalam tubuh itu melalui aliran darah.
Karena itu Rasulullah pernah keluar menuju padang pasir untuk mengajak mereka ( bangsa jin ) untuk beribadah kepada Allah. Beliau membacakan al-Qur’an dan mengajarkan syariat-Syariat Islam kepada mereka. Hadis tentang kisah ini banyak periwayatannya, seperti yang terdapat dalam kitab imam Bukhari dan Muslim, dari jalur Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Mas’ud .
Ada juga yang tinggal di tong sampah dan pembuangan kotoran. Karena mereka memakan sisa-sisa makanan manusia, sebagaimana yang terdapat pada hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud yang telah disebutkan sebelumnya.
Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan, Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dari Yazid Bin Yazid Bin Jari_ salah seorang rawi yang tsiqah dari negeri Syam, Dia salah seorang tabiin yang kurang masyhur_ berkata : “ Tidaklah sebuah rumah yang dihuni para penghuninya melainkan pada atap rumah mereka terdapat Jin. Jika mereka makan siang , jin-jin ini turun dan makan bersama mereka, dan begitu pula ketika mereka makan malam.
Di samping tempat- tempat tersebut di atas, Jin juga mampu menempati tubuh manusia, berpindah-pindah melalui aliran darah. Hal ini sejalan dengan hadis rasulullah SAW;
“ Sesungguhnya Syaitan berpindah pindah di dalam tubuh Manusia melalui aliran darah”
Makanan jin
Banyak sekali hadis shahih yang menerangkan bahwa jin makan dan minum. Dalam Shahih Al-Bukhari, ada sebuah hadis yang diriwayatkan bahwa Abu Hurairah pernah membawakan kantong air untuk berwudhu untuk memenuhi keperluan Rasulullah, kemudian beliau bertanya, “siapa?” Abu Hurairah menjawab, “saya Abu Hurairah”. Beliau berkata “ tolong carikan aku batu untuk bersuci, dan jangan kamu mengambil tulang dan kotoran hewan” lalu saya membawakan beberapa batu yang saya bawa di atas pakaian saya, kemudian saya meletakkannya di samping Rasulullah SAW, setelah itu saya beranjak pergi.
Setelah beliau selesai dari keperluannya, saya berjalan bersama beliau, lalu saya bertanya, ada apa dengan tulang dan kotoran hewan? Beliau bersabda: Keduanya adalah makanan Jin. Aku pernah didatangi utusan Jin Naswhibain, jenis Jin paling baik, mereka bertanya kepadaku tentang makanan mereka, maka aku berdoa kepada Allah SWT supaya dia memberikan rasa pada setiap tulang dan kotoran hewan yang dijumpai oleh bangsa Jin.
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis di dalam sahih-nya, dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“ Apabila salah seorang diantara kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya, dan apabila ia minum hendaklah ia minum dengan tangan kanannya, karena Syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya.”
Dalam kitab Shahihnya, Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Huzaifah bin Yaman, dia berkata; Setiap kali kami menghadapi makanan bersama Rasulullah, kami tidak berani mendahului beliau untuk mengambil makanan sampai beliau memulai dan mengambil dengan tangannya. Pada suatu ketika kami menghadiri jamuan makanan bersama Rasulullah, kemudian datanglah seorang budak perempuan kecil yang kelihatan sangat berselera ketika melihat hidangan tersebut, maka diapun bergegas mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan. Tetapi Rasulullah segera memegang tangannya.
Kemudian datang lagi seorang Arab Badui, dan kelihatan juga sangat berselera untuk menikmati hidangan itu. Beliau menahan menahan dan memegang tangannya lalu bersabda;” Sesungguhnya syaitan ikut memakan makanan yang tidak disebutkan nama Allah. Dia datang bersama hamba sahaya ini untuk memakan makanan ini , maka akupun memegang tangannya. Lalu ia juga datang bersama Arab Badui ini untuk ikut makan makanan ini, maka akupun memegang tangannya. Demi Allah yang jiwaku dalam genggamannya, sesungguhnya tangan setan itu berada pada tanganku bersama tangan hamba sahaya ini. Pada riwayat lain ImamMuslim menambahkan,”Kemudian beliau menyebut nama Allah dan makan.”
Saya berkata, “ Maksud dari” di dalam hadits ini adalah cepat-cepat ingin mengambil makanan tersebut tanpa mengucapkan doa. Seolah-olah ada yang mendorongnya dari belakang.
Imam muslim juga meriwayatkan di dalam Shahih-nya sebuah dadits dari jabir bin abdullah, ia pernah mendengar nabi Muhammad bersabda:
“ Apabila seorang laki-laki memasuki rumahnya, lalu dia menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, setan akan bekata kepada teman-temannya,” Tidak ada tempat penginapan dan makan malam untuk kalian. Jika dia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah. Setan berkata, “Kalian bisa ikut nimbrung makan malam.”
Ada tiga pendapat ulama perihal makan dan minumnya jin:
Pendapat pertama : Semua jenis jin ada yang makan dan minum.Ini adalahpendapat yang batil dan tidak ada dalilnya.
Pendapat kedua : Segolongan dari bangsa jin ada yang makan dan minum,tetapi ada yang tidak makan dan minum.
Pendapat ini ada yang mengambil dalil dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr dari Wahab bin Munabbih, dia berkata, “Jin terdiri dari beberapa jenis. Jenis yang paling murni adalah berupa angin yang tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Ada juga jenis yang makan, minum dan berketurunan. Yang terakhir adalah paratukang sihir dan hantu-hantu dari jenis jin. Disebutkan oleh Al-Hafids Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam Fathul Bari. Pendapat ini menggunakan dalil dari haditsriwayat Tsa’labah Al-Khasyani (dan sudah disebutkan) pada pembahasan jenis-jwnis jin.Saya katakan, “ Saya katakan ini masih sebatas kemungkinan.
Pendapat ketiga : Semua jenis jin makan dan minum.
Saya katakan, “Pendapat ini lebih dapat diterima adripada dua pendapat sebelumnya. Pendapat inilah yang sesuai dengan hadits-hadits yang telah dikemukakan sebelumnya. Wallahu a’lam.
Adapaun hadits Abdullah bin Masud, telah diriwayatkan Imam Muslim dengan lafal, “ Makanan kalian adalah tulang binatang yang kalian temukan dan ketika menyembelihnya disebutkan nama Allah, dan itu merupakan makanan yang paling banyak dagingnya.”
Sedangkan Abu Dawud dan yang lainnya diriwayatkan dengan lafal, “ Setiap tulang yang tidak disebutkan nama Allah (ketika disembelih).”
Jika hadits ini tidak terbalik perawinya, maka bisa saja dilakukan metode “ Al-jam’u” (penggabungan antara dua riwayat yang maknanya kelihatan bertentangan), “ yaitu, bahwa riwayat Imam Muslim khusus jin muslim, sementara riwayat Abu Dawud khusus jin kafir. Wallahu a’lam bish shawab.
Jin Dapat Mengubah dan Menyerupai Diri Dengan Sesuatu
Abu Hurairah berkata,”Rasulullah pernah menuruh saya untuk menjaga harta zakat pada blan ramadhan. Tiba-tiba datanglah sesosok mahkluk,lalu ia mengmbil makanan (tanpa meminta izin). Kemudian aku memegangnya dan bersumpah atas nama Allah, bahwa saya akan menyerahkannya kepada Rasulullah. Dia berkata; sesungguhnya saya membutuhkan makanan ini, dan saya mempunyai keluarga, selain itu saat ini saya benar-benar membutuhkan makanan ini. Sayapun melepaskannya dan pada pagi harinya Rasulullah berkata kepada saya, Wahai Abu Hurairah apa yang dilakukan tawananmu tadi malam? Saya jawab, Wahahai Rasulullah ia mengadukan tentang kebutuhannya yang sangat mendesak , dan bahwa dia mempunyai keluarga, dan karenanya saya iba dan kasihan kepadanya lalu kulepaskan. Beliau berkata; Mahluk itu telah mendustaimu. Dia akan kembali lagi. Sayapun mengetahui bahwa dia akan kembali, karena Rasulullah telah mengatakan bahwa dia akan kembali.
Maka pada malam harinya, saya mengintainya, diapun datang lagi dan mencuri makanan. Lalu saya tangkap ia dan kuancam lagi, bahwa saya akan menyerahkannya kepada Rasulullah. Dia berkata lepaskanlah saya, saya dalam keadaan membutuhkan sedang saya mempunyai keluarga. Saya berjanji tidak akan kembali lagi , sayapun merasa iba kepadanya, sehingga sayapun melepasnya.
Pada pagi harinya, Rasulullah berkata kepada saya wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu tadi malam? Saya menjawab bahwa ia mengadukan kebutuhannya yang sangat mendesak, dan dia mempunyai keluarga, karenanya saya merasa iba dan kasihan kepadanya , sayapun kembali melepaskannya. Beliau berkata sesungguhnya dia telah mendustaimu. Dia akan kembali lagi.
Malam harinya saya mengintainya untuk ketiga kalinya. Dia datang dan kembali mencuri makanan. Lalu saya menangkap dan mengancamnya, bahwa dia benar-benar akan saya serahkan kepada Rasulullah . Saya bertekad bahwa ini yang terakhir baginya, karena kemarin dia berjanji tidak akan kembali , ternyata dia kembali lagi. Kali ini dia berkata; lepaskan saya saya akan mengajarkan beberapa kalimat ( do’a) semoga Allah memberikan manfaat padamu dengan kalimat ini.
Aku pun menanyakan tentang doa itu” Dia berkata, “Jika kamu berbaring di kasur, bacalah ayat kursi.
“Allah tidak ada llah (Tuhan) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluknya), tidak menagantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang dilangit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin -Nya Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah Maha Tinggi Lagi Maha Bear. (Al-Baqarah:255)
Sebab dengan begitu, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi harinya.”Maka, saya pun melepaskannya.
Pada pagi harinya, Rasulullah bertanya kepada saya, ‘Apa yang akan dilakukan temanmu tadi malam wahai Abu Hurairah? Saya menjawab, bahwa dia telah mengajari sebuah doa yang bisa dapat mendatangkan manfaat bagi saya, maka kuklepaskan ia’. Beliau bertanya,’Doa apa itu? Saya menjawab, bahwa ia mengatakan kepada saya, ‘Jika kamu hendak berbaring (tidur) di atas pembaringanmu, bacalah ayat kursi secara lengkap Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum, dia juga mengatakan bahwa Allah akan memelihara saya, dan setan tidak akan mendekati saya hingga pagi harinya – sedangkan para sahabat adalah orang-orang yang antusias untuk melakukan amal kebaikan.
Maka Nabi Muhammad bersabda,’Makhluk itu telah berkata benar kepadamu, padahal sebenarnya ia adalah si pendusta. Wahai Abu Hurairah, tahukah kamu siapa yang kamu ajak bicara tiga hari yang lalu? Saya menjawab,’tidak’. Beliau berkata ia adalah setan ( Jin kafir )
Al-Hafidzh Ibnu Hajar al-Asqalaniy mengatakan ; sedangkan dalam hadis Ubay bin Kaab yang diriwayatkan Imam Nasa’I berbunyi “ Ubay bin Ka’ab mempunyai baskom berisi kurma dan menjaganya ternyata ia mendapati kurmanya berkurang, tiba tiba muncullah sesosok mahluk yang menyerupai seorang remaja di atas kendaraan maka Ubay bertanya kepadanya apakah kamu dari bangsa Jin atau dari bangsa Manusia? Dia menjawab dari bangsa jin.
Di akhir hadis ini Jin berkata kepada Ubay, kami mendengar bahwa kamu senang bersedekah dan kami sangat suka kalau kami mendapatkan makananmu. Ubay bertanya, apa yang dapat menjaga kami dari kalian? Dia berkata “Ayat Kursi ini”. Kejadian ini dilaporkan kepada Rasulullah, maka ia bersabda Pendusta ( Setan ) itu berkata benar.
Al-Hafidzh Ibnu Hajar menjadikan hadis Abu Said al-Khudri sebelumnya sebagai dalil bahwa setan dapat menampakkan diri dengan mengubah wujudnya, sehingga dapat dilihat. Pada kesempatan yang lain beliau mengatakan bahwa di dalam kitab “ Manaqibusy Syafi’i” Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya ,dari Rabi’, dia berkata; “ Saya mendengar Imam Syafi’I mengatakan, Barangsiapa yang mengaku bisa melihat jin ( dalam bentuk aslinya ), kami anggap persaksiannya tidak diterima lagi, kecuali kalau dia seorang nabi.”
Ibnu Hajar berkomentar, “ Hal ini berlaku bagi orang yang mengaku melihat mereka ( Bangsa jin )dalam bentuk aslinya. Sedangkan orang yang mengaku melihat salah satu dari mereka setelah berubah wujud menjadi hewan, hal ini tidaklah tercela. Sebab banyak sekali khabar yang menyatakan perubahan ragam bentuk mereka.”
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa “ Anjing hitam adalah setan jenis anjing. Jin seringkali mengubah dirinya menjadi anjing hitam. Ada juga yang menjadi kucing hitam. Sebab warna hitam lebih bisa menghimpun kekuatan-kekuatan setan dibandingkan dengan warna yang lain, didalamnya juga bisa menyimpan daya panas.

III.PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari penelusuran yang kita lakukan pada teks hadis tentang potensi(Keunggulan) dan keterbatasan jin yang yang dikaji saat ini, maka dapt di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelusuran ketersambungan sanad, dan kerdibilitas intelektual para periwayat dalam jalur sanad yang diteliti sesuai dengan standar penelitian kesahihan sanad hadis, maka dapat disimpulkan bahwa sanad hadis tentang jin yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dapat dinyatakan sahih..
2. Berdasarkan hasil penelitian atas matan hadis yang diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi sesuai dengan standar penelitian kesahihan matan hadis yang telah ditetapkan oleh para kritikus hadis, maka matan hadis tentang jin yang diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi dinyatakan sahih.
3. Kata Jinnun ( al-Jinnu ) berarti tersembunyi. Menurut Ibnu Duraid , kata al-Jinnu merupakan sesuatu yang tersembunyi dari manusia. Jika dikatakan jannahu al-lail waajannahu wajunna ‘alaihi wa ghathaahu, artinya sama yaitu malam yang gelap dan misteri bagi manusia. Setiap sesuatu yang tersembunyi dari pengetahuanmu disebut junna anka. Dari kata ini pula dinamakan al-Jinnu wal- Jannah. Kata al-Jinnu sama dengan al-Jaannu. Sedang al-Hinnu merupakan jenis dari Jin.
4. Mahluk Jin termasuk perkara gaib yang harus harus diyakini eksistensinya. Tidak dapat di lihat bukan berarti tidak ada, karena Indera kita sangat terbatas untuk menangkap relitas yang hanya bergerak pada dimensi gelombang cahaya. Dengan memperhitungkan aspek jiwanya, jin menempati eksistensinya, kehidupannya, dan kesadaran dirinya dari ruh absolut. Dengan mempertimbangkan pada kesempurnaan yang ia miliki dalam kesadaran, ia adalah wujud yang hadir di samping manusia di keseluruhan alam ini.
5. Berdasarkan pada prilaku struktural mereka,mereka juga memiliki potensi-potensi yang cukup canggih dan beberapa diantara mereka bahkan lebih superior dibandingkan dengan manusia dalam hal tingkat kesadaran mereka. Namun demikian telah diketahui secara pasti bahwa seorang manusia yang superior adalah jauh lebih superior dari mahluk jin yang paling superior sekalipun.
6. Sebagaimana manusia, bangsa Jin juga bertempat tinggal, makan dan minum. Biasanya bangsa jin lebih memilih tempat tinggal pada tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, seperti padang pasir ( Gunung dan Goa ). Ada juga yang tinggal di tong sampah, dan tempat pembuangan kotoran, dan di antaranya juga ada yang tinggal bersama manusia bahkan menempati tubuh manusia dan berpindah pindah di dalam tubuh itu melalui aliran darah.
7. Makanan utama bangsa jin adalah tulang dan kotoran hewan.
8. Bangsa Jin dapat mencitrakan dirinya pada suatu bentuk/ rupa yang dikehendakinya dengan izin Allah, seperti manusia, ular, anjing dan lain-lain.
B.Implikasi
Dari kajian kajian ini diharapkan lahir implikasi positif sebagai berikut :
• Pemahaman yang lebih memadai tentang mahluk jin dan karakteristiknya.
• Sikap yang lebih kritis terhadap teks- teks keagamaan
• Pemahaman yang lebih dalam tentang metodologi kritik hadis.
• Upaya yang lebih sungguh sungguh mengkaji al-Qur”an dan hadis.
• Meningkatnya kewaspadaan kita terhadap propaganda dan jebakan jin.







DAFTAR PUSTAKA

Al-Qura’an al-Karim

Yunus, H.Mahmud.Prof,Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Yayasan penyelenggara penterjemah / pentafsiran al-Qur’an,1973.

Al-Tahhan,Mahmud, Ushul al-Takrij wa Dirasat al-Asanid,Halb: Matba’at al-Arabiyah, 1398 H/1979 M

Ismail,M.Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadis Cet.II , Jakarta : Bulan Bintang, 1992.
A.J. Wensinck, Concordance et Indices de la Tradition Musulmane, dialihbahasakan oleh Muhammad Fu’ad Abdul baqi dengan judul Mu’jam al-Mufahras lialfadz al-Hadis Nabawiy, Juz I Leiden : E.J.brill, 1969 .

CD.Digital Al-Maktabah Al-Syamilah.

Hulusi, Ahmed,UFO: Ruh,Manusia, atau jin? Pendekatan Agama dan Saintifik atas jin dan fenomena Alien. Cet.II, Surabaya : PT Bina Ilmu, 2007.

Abdussalam Bali,Wahid, Ruqyah; Cara Islami mengatasi kesurupan, Cet.I, Aqwam : Solo, 2006

Imam al-Suyuti, Luqthul Marjan fi ahkaamil-jaan, diterjemahkan oleh Suhardi, Kathur dengan judul, Alam Jin, Cet.IV. PT.Darul Falah : Jakarta, 2007

Ismail ,M.Syuhudi, Kaedah Keshahihan Sanad Hadis,Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah, Cet.II ; Jakarta : PT.Bulan Bintang, 1995
Ismal, M.Syhudi, Cara praktis mencari hadis, Cet.I; Jakarta PT.Bulan Bintang, 1993.
Ibnu Katsir,Tafsir Ibnu Katsir.
Ibnu Taimiyah, Risalatul Jin, t.t
0 Responses

Post a Comment